Jumat, 19 Juli 2019

Ingin Penuhi Janji

Kemarin, ku bilang ingin menceritakan sosok Teddy. Pria baik, tutur kata dan sikap yang kukagumi pada awal perkenalan kita yang hingga saat ini aku masih bersamanya. Sungguh dia tidak seperti yang ku kenal dan ku kira, dia sosok yang berbeda setelah semakin lama aku mengenalnya. Hubungan ini tidak mudah, sebaik baiknya seseorang akan tetap memiliki keburukan yang harus kita terima atau bahkan jika tidak bisa di terima, salah satu akan pergi meninggalkan karena memilih menyerah. Begitulah kita, selalu diambang kehancuran tapi tetap memilih bergandeng tangan sampai titik akhir,.meskipun seringkali ku bilang ingin menyerah, seringkali juga ia minta aku untuk bertahan, seringkali kubilang cukup, seringkali juga ia bicara "ayo mulai dari awal".

Aku mengenal Teddy sudah sejak aku beberapa bulan bekerja di perusahaan itu, perusahaan yang kuceritakan di tulisan sebelum hari ini namun tidak saling sapa dan tidak berhubungan satu sama lain.
Setelah kisah percintaanku yang tidak jelas dengan best, aku mengenal Teddy. Dilihat manis memang, apalagi saat melihat dia bekerja, keringatnya nampak nyata, serasa aku ingin mengelap nya saja.

Aku mulai berhubungan dengan Teddy pada 2 Juli 2017, satu bulan pertama, dia baik sekali, apapun hal yang kubbicarakan ia merespon dengan wajah tertarik membuatku merasa dihargai jika berbagi cerita dengannya, hubungan kami dibulan bulan selanjutnya halus mulus tanpa ada masalah. Masuk ke 6bulan hubungan, aku mulai merasa betul sikap ia yang sesungguhnya, sangat pemalas, tidak bisa melakukan hal jika orang lain minta alias dia akan melakukan hal tersebut jika itu kemauan dia, bukan hal yang baik untuk dia. Ngerti gaksih? Jadi dia tipe orang yang tidak akan menuruti orang lain yang berniiat membuatnya lebih baik, tapi dia akan melakukannya jika itu kemauan dia. Aku seringkali bertengkar karena masalah ini, ntah harus bagaimana tapi ego dia tidak bisa kupahami, aku ingin menyerah di 1 tahun pertama karena sudah merasa ia berlaku seenaknya tanpa mempedulikan orang-orang sekitar, ditambah dengan masalah ia memberikan jam tangan ke teman perempuan nya disaat jam tersebut adalah jam yang kita beli bersama disalah satu mall daerah Kota Tangerang dan dia tidak bicara padaku sama sekali, aku tau dari orang lain, dari temanku yang juga satu pekerjaan di perusahaan itu. Sungguh, dititik itu aku merasa kecewa karena atas dasar apa dia memberi hadiah untuk teman perempuan disaat ia memiliki seorang kekasih? Yang melihat kejadian tersebut akan berpikiran apa? Teddy memang dikenal sosok yang baik dan peduli pada siapapun, tidak memandang ia siapa dan darimana, tapi jika kejadian memberi jam tangan ke perempuan satu teamnya disaat jam kerja dan jam tersebut adalah jam yang kita beli bersama, apakah aku tidak berhak marah dan kecewa? Aku tambah marah ketika ada orang lain yang lebih dulu menceritakan kejadian itu bukan dari Teddy langsung,.akhirnya Teddy cerita setelah aku pancing dan bertanya. Aku tidak terima, aku minta untuk kita selesai saat itu juga, tapi Teddy meminta.maaf dan tidak berniat apapun selain ingin memberikan jam tersebut. Aku tidak peduli lagi dengan apapun alesan yang Teddy berikan, hal yang ia lakukan sudah benar-benar diluar kendaliku. Aku paling tidak suka mendengar cerita orang terdekatku dari orang lain, bukan dari dirinya sendiri. Ia meminta maaf terus menerus,... Aku tidak ingin melihat wajah baik yang membuatku kecewa, aku marah dan aku berbicara tanpa pikir panjang, "kalo mau gak udahan ambil jamnya bawa kesini sekarang" dan Teddy,.benar benar melakukannya, sampai jam itu ada padaku, aku hancurkan depan matanya, demi apapun kejadian itu masih terngiang di otakku hingga saat ini, kekecewaan,.kemarahan, kesedihan, semua ada saat kejadian itu..tidak.mengerti harus dibawa kemana hubungan ini setelahnya. Aku menulis kalimat ini sambil masih berurai air mata karena memang masih sangat terasa,.aku berlebihan, memang.

Namun kejadian itu tidak memisahkan kita, kita menjalani hubungan setelah kejadian itu dengan perasaan yang rapuh, hanya aku. Tidak dengan Teddy..Teddy selalu berusaha melakukan apapun yang dia bisa untuk membuatku lupa akan hal itu dan untuk menyenangkanku kembali, apapun yang kuminta apapun yang hendak kulakukan ia turuti sebisanya, aku luluh saat itu,.pikirku, aku harus menghargai usahanya untuk membahagiakanku, aku menerima kekhilafannya waktu itu...
Bulan demi bulan kujalani dengan menerimanya bagaimanapun ia, sampai suatu hari ia telat bekerja karena masih tidur padahal tidak bergadang, sekali tidak papa, dua kali kok bisa seperti itu? 3x aku marah karena dia tidak bs bangun jika tidak aku hubungin. Iya tidak apa merepotkanku, sunggu tidak apa jika aku tidak memiliki kesibukan... Aku sering kali mengunjungi kostnya hanya untuk menggedor pintu supaya dia bangun dan bekerja. Tidak terhitung berapa kali hingga aku bosan. Itu saat aku tidak bekerja, disaat aku sudah mulai bekerja ia benar benar membuatku selalu khawatir. Ia.membiarkanku khawatir hanya karena tidurnya yang tidak terkontrol, kubiarkan jika itu hari libur, tapi tidak saat hari bekerja.....

Jika dihitung hingga saat ini mungkin hubungan kita sekitar 2 tahun 19 hari, selama aku bersamanya aku sudah ingin menyerah berkali kali, tidak hanya masalah yang kusebutkan di atas, masalah-masalah diluar nalar ku juga banyak terjadi, yang selalu kupikirkan, "aku yang tak pernah cukup atau dia yang tidak mau mengerti?" itu selalu muncul di pikiranku setiap kali ada masalah dihubungan kita.
Kita, selalu berusaha memperbaiki diri masing-masing, kurangku? Banyak. Kurangnya Teddy pun sama. Hingga suatu titik kita pernah menangis saat memutuskan untuk berpisah karena 1 masalah tidak bisa kita selesaikan. Kok nangis juga? Karena sebenarnya kita tidak mau, tapi kita tidak tau bagaimana bisa selesai kalo bukan dengan cara terakhir yaitu perpisahan. Tapi kita tidak bisa, aku bersikeras menyerah, ia menahan untuk tetap tinggal lagi dan lagi dengan memikirkan hal hal yang sudah berusaha kita lewati sebelum masalah itu terjadi, setiap hal, kenangan baik atau buruk, itu bermakna. Usaha yang perlu dihargai pun, itu penting. Masalah kita sangat banyak, tapi kita tidak pernah membiarkan orang lain tau,. Kita bahagia, juga tidak perlu orang lain tau. Jika kita berakhir pun, tidak akan kubiarkan orang lain tau kecuali mereka yang mencari tau..
Tidak mudah bersama dengan orang baik yang baik kesemua orang, tidak mudah menerima seseorang ketika seseorang itu tidak bisa mengerti. Hanya aku, mungkin hanya aku yang mau mendampingi Teddy disaat-saat seperti ini, janji yang sering diingkari, perlakuan yang sering tidak sewajarnya dilakukan, melewati batas komitmen dan lainnya sudah pernah dilakukan Teddy. Tapi aku, tetap tidak ingin berpisah karena satu alasan, tidak ada yang mampu menerima diriku seperti Teddy menerima ku. Sungguh. Hanya itu yang membuatku bertahan, kalo tentang Teddy kenapa selalu tidak ingin menyerah terhadap ku, aku belum pernah bertanya.

Pesan dari tulisan ku kali ini,
Cukup bertahan untuk seseorang yang mau menerimamu lebih dari siapapun, karena diluar sana, ketika kamu melepaskan seseorang yang bisa menerimamu dgn tulus, kamu belum tentu akan bertemu dengan yang mau menerima mu seperti dia menerimamu, dahulu.

Untuk yang sedang bimbang mempertahankan atau meninggalkan, tengok perjuanganmu pada saat membangun hubungan. Jika berakhir adalah cara menyelesaikannya, itu berarti kamu menyerah dan melupakan apa yang sudah pernah kamu perjuangan kan.

Selamat berjuang, selamat jatuh cinta, dan selamat akan patah hati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar